GELOMBANG CAHAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
zaman yang serba modern ini teknologi menjadi hal penting. Teknologi dapat
memudahkanpekerjaan dan memperpendek jarak yang sebenarnya ribuan mil, misalnya
dengan menggunakan telepon. Salah satu hal penting yang mendukung keberadaan
teknologi adalah sarana, misalnya energi atau gelombang sebagai media.
Banyak barang elektronik yang memanfaatkan sifat-sifat gelombang, misalnya sifat gelombang yang dapat merambat di ruang hampa digunakan manusia untuk membuat bolam lampu dimana ruang dalam bolam tersebut adalah ruang hampa.
Banyak
alat-alat elektronik di sekitar kita yang teknologinya memanfaatkan gelombang,
namun sebagian besar dari kita belum sepenuhnya tahu dan paham. Dan kita akan bahas
pemanfaatan gelombang dan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari lebih
spesifik dalam bab beriktunya.
Cahaya
mempunyai banyak manfaat. Selain bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, cahaya
juga di manfaatkan dalam bidang medis. Salah satu penerapannya adalah dalam
pendeteksian suatu penyakit yang bertujuan untuk mendiagnosa dan proses
penyembuhan penyakit melalui terapi. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis
membuat makalah ini.
Cahaya tergolong suatu gelombang
namun cahaya tidak tergolong gelombang mekanik, seperti halnya gelombang air
atau gelombang tali. Melainkan gelombang elektromagnetik. Gelombang jenis ini
dapat merambat ke dalam ruang hampa. Contohnya cahaya matahari dapat sampai ke
bumi. Karena cahaya tergolong gelombang, maka cahaya juga memiliki difraksi,
interferensi cahaya, pemantulan, dan pembiasan.
Dalam
kehidupan sehari-hari sering Anda mengamati pelangi. Apa yang Anda ketahui
tentang pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah hujan
turun dan matahari tetap bersinar? Apakah cahaya merupakan suatu gelombang?
Terhadap
permasalahan-permasalahan tersebut, kita sering berpikir bahwa pelangi adalah
warna-warni cahaya yang nampak indah. Pelangi muncul pada saat musim hujan
karena pelangi hanya dihasilkan oleh air hujan. Cahaya merupakan suatu
gelombang elektromagnetik memiliki arah rambat yang sama dengan gelombang
bunyi, jadi termasuk gelombang longitudinal.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat
menyimpulkan masalah yaitu:
1. Apa itu gelombang dan cahaya ?
2. Pengertian gelombang cahaya ?
3. Sifat – sifat gelombang cahaya ?
4. Penerapan cahaya dalam kehidupan ?
5. Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi ?
C. Tujuan
dan Manfaat
Untuk mengetahui lebih jelas tentang
cahaya, maupun gelombang cahaya, sifat-sifat gelombang cahaya dan penerapan
serta aplikasinya di bidang teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gelombang dan Cahaya
Gelombang
adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang
merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang
dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Jenis-Jenis Gelombang :
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. Satu gelombang terdiri atas satu lembah dan satu bukit,
misalnya seperti riak gelombang air, benang yang digetarkan, dsb.
2. Gelombang Longitudinal
Gelombang logitudinal adalah gelombang yang merambat dalam arah yang berimpitan
dengan arah getaran pada tiap bagian yang ada. Gelombang yang terjadi berupa
rapatan dan renggangan. Contoh gelombang longitudinal seperti slingki / pegas
yang ditarik ke samping lalu dilepas.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang
elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. [2][3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang
disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang
ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme
gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh
indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
B. Gelombang Cahaya
Ada beberapa fakta seputar
gelombang cahaya yang wajib Anda ketahui, antara lain:
1. Gelombang cahaya dikelompokkan
sebagai gelombang elektromagnetik sebab ia mampu merambat meski tidak ada
mediumnya. Pernah memperhatikan cahaya matahari yang jatuh ke bumi? Tanpa
perantara sekalipun, sinar tersebut bisa kita rasakan dan ambil manfaatnya.
Mengapa tak perlu medium? Sebab usikan yang ada di gelombang cahaya hakekatnya
berupa medan listrik juga medan magnetik, saling tegak lurus dan menghasilkan
rambatan gelombang yang juga tegak lurus atas usikan tersebut. Perlu diketahui,
medan magnetik dan juga medan listrik mampu merambat tanpa medium sekalipun.
2. Gelombang cahaya dikenal juga
sebagai gelombang longitudinal. Mengapa? Sebab ia memiliki arah getaran yang
paralel atau searah dengan rambatan.
3. Gelombang cahaya juga dimasukkan
ke dalam contoh gelombang transversal. Mengapa? Sebab ia merupakan jenis
gelombang yang memiliki arah getar dari setiap partikel dan tegak lurus bersama
dengan arah perambatan gelombang itu sendiri.
4. Cahaya putih atau polikromatik
(cahaya matahari) yang melewati sebuah prisma akan keluar dari prisma tersebut
dalam bentuk spekturm cahaya yang tervisualisasi dalam beragam warna antara
lain merah, jingga, kuning, hijau, ungu, dan nilai.
5. Kajian mengenai cahaya muncul
seiring dengan maraknya studi optik klasik. Studi ini mempelajari pokok-pokok
semacam frekuensi, panjang gelombang, intensitas, fase cahaya serta polarisasi.
6.
Kajian gelombang cahaya dalam studi optik klasik ini memicu lahirnya pemikiran
baru dan revolusioner semacam sinar katode oleh Michael Faraday, Teori Radiasi
Massa Hitam yang dikemukakan oleh Gustav Kirchhoff, Teori Kuantum oleh Max
Planck dan masih banyak lagi lainnya.
7.
Einstein mendapatkan salah satu nobelnya karena mengkaji gelombang cahaya di
tahun 1926. Ia menyusun postulat yang didasarkan pada efek fotolistik, dengan
asumsi bahwa cahaya tersusun dari berbagai kuanta yang kemidian dikenal dengan
nama foton. Foton ini diketahui memiliki sifat dualisme yang justru sama.
Gelombang
cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya merupakan perpaduan dari medan
listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus.
Dengan kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu
terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang dalam perambatannya saling
tegak lurus dan tidak membutuhkan medium.
C. Sifat – sifat gelombang cahaya
Gelombang dan sifat-sifatnya sebagian sudah
dikenal pada waktu membahas getaran dan gelombang. Pada bagian ini, kita akan
membahas gelombang cahaya. Cahaya merupakan radiasi gelombang elektromagnetik
yang dapat dideteksi mata manusia. Cahaya selain memiliki sifat-sifat gelombang
secara umum misal dispersi, interferensi, difraksi, dan polarisasi, juga
memiliki sifat-sifat gelombang elektromagnetik, yaitu dapat merambat melalui
ruang hampa.
1.
Dispersi
Dispersi
adalah peristiwa terurainya sinar putih (polokromatk) menjadi beberapa warna
spektarl (monokromatik ) apabila melalui batas antara dua medium bening yang
berbeda indeks biasnya.
Gejala
dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik)
menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya
polikromatik, artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang
gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma, maka cahaya putih akan
terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang
gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya
semakin besar indeks biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena adanya
perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya. Perhatikan Gambar 2.1.
Seberkas
cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai
menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap-tiap
cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk
cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat
dituliskan sebagai berikut:
Φ
= δu - δm = (nu – nm) β .......................................’
Keterangan:
Φ
= sudut dispersi
nu
= indeks bias sinar ungu
nm
= indeks bias sinar merah
δu
= deviasi sinar ungu
δm=deviasi
sinar merah
Penerapan
Dispersi:
Contoh
peristiwa dispersi pada kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi hanya
dapat kita lihat apbila kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan
kita. Jika seberkas cahaya matahari mengenai titik-titik air yang besar, maka
sinar itu dibiaskan oleh bagian depan permukaan air. Pada saat sinar memasuki
titik air, sebagian sinar akan dipantulkan oleh bagian belakang permukaan air,
kemudian mengenai permukaan depan, dan akhirnya dibiaskan oleh permukaan depan.
Karena dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan menjadi pektrum
matahari.Peristiwa inilah yang kita lihat di langit dan disebut pelangi. Bagan
terjadinya proses pelangi dapat dilihat pada Gambar 2.2.
2.
Interferensi cahaya
1.Syarat terjadinya interfensi
cahaya
interfensi cahaya dapat
terjadi jika:
a.ada dua atau lebih sumber cahaya
yang koheren yakni gelombang-gelombangnya memiliki fase, amplitudo, dan
frekuensi yang sama.
b.jarak antara sumber-sumber cahaya
yang satu dengan yang lainya cukup kecil.
Studi
mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari
besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau pabjang gelombang, polarisasi
dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan
dengan pendekatan prakasial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan
pendekatan sifat optik fisisnya yaitu : interfensi, difraksi, dispersi,
polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika
geometris.
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu
gelombang baru. Jika kedua gelombang yang terpadu sefase, maka terjadi
interferensi konstruktif (saling menguatkan). Gelombang resultan memiliki
amplitudo maksimum.
Jika
kedua gelombang yang terpadu berlawanan fase, maka terjadi interferensi
destruktif (saling melemahkan). Gelombang resultan memiliki amplitudo nol.
Setiap orang dengan menggunakan sebuah baskom air dapat melihat bagaimana
interferensi antara dua gelombang permukaan air dapat menghasilkan pola-pola
bervariasi yang dapat dilihat dengan jelas. Dua orang yang bersenandung dengan
nada-nada dasar yang frekuensinya berbeda sedikit akan mendengar layangan
(penguatan dan pelemahan bunyi) sebagai hasi interferensi
Warna-warni
pelangi menunjukkan bahwa sinar matahari adalah gabungan dari berbagai macam
warna dari spektrum kasat mata. Di lain fihak, warna pada gelombang sabun,
lapisan minyak, warna bulu burung merah, dan burung kalibri bukan disebabkan
oleh pembiasan. Hal ini terjadi karena interferensi konstruktif dan destruktif dari
sinar yang dipantulkan oleh suatu lapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini
bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya itu adalah gelombang. Interferensi
cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika
cahayanya tidak berupa berkas sinar, maka interferensinya sulit diamati.
Interferensi cahaya sulit diamati karena dua alasan:
(1) Panjang gelombang
cahaya sangat pendek, kira-kira 1% dari lebar rambut.
(2) Setiap sumber alamiah cahaya
memancarkan gelombang cahaya yang fasenya sembarang (random) sehingga
interferensi yang terjadi hanya dalam waktu sangat singkat.
Jadi,
interferensi cahaya tidaklah senyata seperti interferensi pada gelombang air
atau gelombang bunyi. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
(1) Kedua gelombang
cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus memiliki
beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi
yang sama.
(2) Kedua gelombang
cahaya harus memiliki amplitude yang hampir sama.
Terjadi
dan tidak terjadinya interferensi
3. Difraksi cahaya
Peristiwa
yang sama terjadi jika cahaya dilewatkan pada sebuah celah yang sempit sehingga
gelombang cahaya itu akan mengalami difraksi. Selain disebabkan oleh
celah sempit, peristiwa difraksi juga dapat disebabkan oleh kisi. Kisi
adalah sebuah penghalang yang terdiri atas banyak celah sempit. Jumlah celah
dalam kisi dapat mencapai ribuan pada daerah selebar 1 cm. Kisi difraksi
adfalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis sumber-sumber cahaya.
Perhatikan Gambar 2.8.
Kita
dapat melihat gejala difraksi ini dengan mudah pada cahaya yang melewati sela
jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan pada sumber cahaya yang
jauh, misalnya lampu neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain yang
terkena sinar lampu yang cukup jauh.
Difraksi
celah tunggal
Pola
difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian
Huygens. Menurut Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber
gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan
cahaya dari bagian celah lainnya.
Interferensi
minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi,
jika
gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase ½, atau lintasannya sebesar
setengah panjang gelombang.
Gambar
2.9. interferensi celah tunggal
Berdasarkan
Gambar 2.9 tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin
θ)/2.
ΔS
= (d sin θ)/2 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = λ
Jika
celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya
menjadi
ΔS
= (d sin θ)/4 dan ΔS = ½ λ, jadi d sin θ = 2 λ.
Berdasarkan
penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan sebagai
berikut.
d sin θ = mλ
dengan:
d = lebar celah
m = 1, 2, 3, . . .
Untuk
mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah
harus sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi
dengan
sehingga beda fase keduanya mejadi 360°. Persamaan
interferensi maksimum dari pola difraksinya akan menjadi :
Dengan
(2m – 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3, …
Difraksi
pada kisi
Jika
semakin banyak celah pada kisi yang memiliki lebar sama, maka semakin tajam
pola difraksi dihasilkan pada layar. Misalkan, pada sebuah kisi, untuk setiap
daerah selebar 1 cm terdapat N = 5.000 celah. Artinya, kisi tersebut
terdiri atas 5.000 celah per cm. dengan demikian, jarak antar celah sama dengan
tetapan kisi, yaitu
D. Penerapan cahaya dalam kehidupan
cahaya sangat penting bagi kita. Karena itulah para
ilmuwan semakin giat untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan cahaya.
Sampai saat ini komunitas ilmuwan telah berhasil menghasilkan banyak penemuan
baru yang menakjubkan, misalnya serat optik, laser, dan hologram.
Pembahasan kita pada kesempatan ini untuk menampilkan beberapa
penemuan-penemuan tersebut
1. Serat Optik
Penerapan cahaya juga sering ditemukan dalam
bidang telekomunikasi. Dalam bidang telekomunikasi, cahaya dipakai untuk
mengirim sinyal telepon dan internet melalui suatu kabel khusus yang disebut
dengan serat optik. Kabel Serat optik adalah
suatu serat transparan yang dipakai untuk menghantarkan cahaya, misalnya laser.
Dengan cara menggunakan kabel serat optik, data yang sedang dikirim akan sampai
lebih cepat. Karena kecepatan data tersebut sama dengan kecepatan cahaya, yaitu
300 ribu km/jam.
2. Hologram
Perkembangan penggunaan laser juga ditemukan
dalam bidang fotografi. Penerapan laser dalam fotografi dikenal sebagai holografi.
Teknik Holografi adalah teknik pembuatan gambar-gambar tiga
dimensi dengan menggunakan laser. Hasil yang diperoleh pada proses holografi
disebut hologram. Cara kerja holografi adalah sebagai berikut. Objek yang akan
dibuat hologram, terlebih dahulu disinari dengan laser. Objek tersebut kemudian
akan memantulkan sinar dari laser. Paduan antara laser dengan sinar yang
dipantulkan objek akan menyebabkan terjadinya terjadinya efek interferensi.
Efek interferensi inilah yang menampilkan bayangan objek tiga dimensi.
3. Laser
Laser adalah singkatan dari Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation. Laser adalah salah satu sumber cahaya
yang memancarkan berkas cahaya yang koheren. Laser masuk dalam kelompok cahaya
monokromatik. Selain itu, laser juga mempunyai intensitas dan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi, sehingga laser sering digunakan dalam berbagai
peralatan. Laser mulai dikembangkan pertama kali pada tahun 1960. Dalam
kehidupan sehari-hari, laser diterapkan antara lain untuk alat pemutar CD atau
DVD, pemindai barcode di supermarket, laser printer, dan dioda laser. Dalam
bidang kedokteran, laser dimanfaatkan untuk pisau bedah dan untuk menyembuhkan
gangguan akomodasi mata.
E. Aplikasi gelombang cahaya dalam bidang teknologi
1.
Mesin scanner
Mesin
scanner adalah alat yang membantu komputer mengubah gambar atau objek grafis ke
dalam kode digital yang dapat ditampilkan dan digunakan pada komputer.
Mesin scanner memiliki kemampuan untuk menerjemahkan sinyal-sinyal
listrik analog ke dalam kode-kode digital. Analog disini seperti jam tangan
yang mempunyai jarum penunjuk menit dan jam yang berputar mengelilingi jam
tersebut. Tetapi jam digital menampilkan waktu dari satu frame ke frame waktu
selanjutnya. Komputer tidak dapat memproses data analog sehingga harus diubah
dulu ke dalam kode digital. Mesin scanner dapat dipadukan dengan suatu software
komputer untuk mengenali karakter yang discan namanya Optical Character
Recognition (OCR). Software ini dapat mengenali tulisan seperti yang tercetak
atau tertulis. Informasi tersebut dapat dimanipulasi dengan komputer.
Cara
kerja mesin scanner :
Pada
Flatbed scanner sumber cahaya dilewatkan di bawah gambar atau dokumen untuk
menerangi gambar atau dokumen tersebut. Warna putih atau daerah yang kosong
memantulkan lebih banyak cahaya daripada yang bertinta atau daerah yang
berwarna. Mesin menggerakkan komponen scanner di bawah halaman. Ketika komponen
scanner bergerak, ia menangkap cahaya yang dipantulkan oleh daerah yang sedang
disinari. Cahaya dari halaman tadi dipantulkan masuk ke dalam sistem cermin
yang rumit yang diarahkan pada suatu lensa. Lensa memfokuskan cahaya tersebut
pada diode yang sensitif terhadap cahaya yang mengubah sejumlah cahaya menjadi
arus listrik. Besar arus tergantung seberapa banyak cahaya yang dipantulkan.
Pengubah data analog ke digital yang tadi dijelaskan menyimpan pembacaan voltase
analog ke dalam pixel yang digambarkan dengan daerah hitam atau putih. Scanner
yang lebih canggih melakukan 3 kali penyinaran untuk ditangkap oleh filter
warna merah, hijau atau biru sebelum gambar lengkap. Informasi digital tersebut
kemudian dikirim ke komputer yang kemudian diubah ke dalam format yang dapat
dibaca oleh program grafis. Pada kebanyakan handled scanner, ketika anda
memekan tombol scan lampu LED menyinari gambar yang berada di bawah scanner.
Sebuah cermin pembalik dengan sudut tertentu yang berada di kanan atas layar
scanner memantulkan gambar pada lensa yang berada di belakang scanner. Lensa
memfokuskan gambar dalam satu garis tunggal ke alat CCD (charge coupled
device), dimana merupakan alat yang mendeteksi perubahan voltase yang sangat kecil.
Ketika cahaya menyinari beberapa baris detektor yang diletakkan di CCD,
masing-masing memberikan voltase yang diterjemahkan sama dengan hitam, putih
atau abu-abu. Chip analog yang khusus menerima voltase yang dihasilkan CCD
untuk koreksi gamma. Proses ini memperjelas warna hitam sehingga mata akan
mudah mengenali bayangan dari gambar. Ketika gambar dipindahkan dari alat
pengubah data analog ke digital. Pada scanner untuk warna abu-abu, alat
konversi menyimpan 8 bit setiap pixelnya, atau 256 bayangan abu-abu.
2. Kompor tenaga surya
Prinsipnya
adalah mengumpulkan panas dari cahaya matahari pada satu titik.
Digunakanlah cermin cekung agar cahaya dapat dipantulakan terpusat.
Ketika cahaya terpusat, otomatis energi panas juga menjadi terpusat.
Digunakanlah cermin cekung agar cahaya dapat dipantulakan terpusat.
Ketika cahaya terpusat, otomatis energi panas juga menjadi terpusat.
3
Mesin photo copy
Mesin
photo copy adalah peralatan kantor yang membuat salinan ke atas kertas
dari dokumen, buku, maupun sumber lain. Mesin photo copy zaman sekarang
menggunakan xerografi, proses kering yang bekerja dengan bantuan listrik maupun
panas. Mesin photo copy lainnya dapat menggunakan tinta.
Cara
kerja mesin photo copy :
1)
Pengisian : Drum silinder ini elektrostatis dibebankan oleh kawat tegangan
tinggi yang disebut kawat korona atau roller biaya. Drum memiliki lapisan dari
bahan fotokonduktif. Fotokonduktor adalah semikonduktor yang menjadi konduktif
bila terkena cahaya.
2)
Pemajanan : Sebuah lampu terang menerangi dokumen asli, dan daerah putih dari
dokumen asli memantulkan cahaya ke permukaan drum fotokonduktif. Bidang drum
yang terkena cahaya menjadi konduktif dan karena itu dibuang ke tanah. Bidang
drum tidak terkena cahaya (daerah-daerah yang sesuai dengan bagian hitam dari
dokumen asli) tetap bermuatan negatif. Hasilnya adalah gambar listrik laten di
permukaan drum.
3)
Berkembang : The toner bermuatan positif. Ketika diterapkan ke drum untuk
mengembangkan gambar, itu tertarik dan menempel pada daerah yang bermuatan
negatif (wilayah hitam), seperti tongkat kertas untuk balon mainan dengan
listrik statis. Transfer: Gambar toner yang dihasilkan pada permukaan drum
dipindahkan dari drum ke kertas dengan muatan negatif lebih tinggi dari drum.
4)
Fusing : toner meleleh dan terikat ke kertas oleh panas dan tekanan roller.
Contoh ini adalah dari drum bermuatan negatif dan kertas, dan toner bermuatan positif seperti yang umum di mesin fotokopi digital saat ini. Beberapa mesin photo copy, mesin photo copy analog kebanyakan lebih tua, menggunakan drum bermuatan positif dan kertas, dan toner bermuatan negatif.
Contoh ini adalah dari drum bermuatan negatif dan kertas, dan toner bermuatan positif seperti yang umum di mesin fotokopi digital saat ini. Beberapa mesin photo copy, mesin photo copy analog kebanyakan lebih tua, menggunakan drum bermuatan positif dan kertas, dan toner bermuatan negatif.
Gambarnya
:
4.
Pemantul cahaya sepeda ( Mata Kucing )
Biasanya
sepeda atau kendaraan selalu disertai alat pemantul cahaya, yaitu alat yang
terdiri dari banyak pengumpul cahaya. Dalam bahasa inggris ini disebut Warning
Reflector. Jika ada sedikit saja cahaya diterima pada malam hari,
Pemantul akan sangat terlihat sehingga dapat membantu pengendara lain
dibelakang atau didepan kendaraan. Contohnya pada Sepeda, Sepeda Motor,
Segitiga Truk, dll.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang
gelombang kasat mata
maupun yang tidak. [2][3] Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Gelombang
adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang yang
merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang
dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Gelombang
cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik karena arah rambatnya merupakan perpaduan dari medan
listrik dan medan magnet yang saling tegak lurus.
Dengan kata lain, gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang selalu
terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang dalam perambatannya saling
tegak lurus dan tidak membutuhkan medium.
B. Saran
Agar pembaca lebih bisa memahami,
dan mengetahui gelombang cahaya, serta pengapliakasiannya di berbagai bidang,
terutama pada bidang teknologi, serta mengetahui sifat-sifat gelombang cahaya,
dan penerapannya di kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar