Senin, 07 Maret 2016

Cara Melihat Gerhana

Melihat pemandangan gerhana adalah peristiwa yang menakjubkan, dan ada orang-orang yang menginvestasikan banyak waktu dan rasa cinta dalam mengejar gerhana di seluruh dunia. Pada dasarnya, gerhana terjadi saat satu objek lewat melalui bayangan objek lain. Sementara kebanyakan orang mengenalnya dengan gerhana matahari, sebenarnya ada gerhana matahari dan gerhana bulan dan keduanya layak diperjuangkan jika Anda adalah seorang ahli astronomi yang serius; tidak ada kata-kata atau foto yang dapat mengganti pengalaman melihat gerhana dengan mata kepala sendiri.



Gerhana matahari terjadi saat bulan menghalangi cahaya matahari yang mencapai bumi. Saat peristiwa ini terjadi, matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sejajar dan karena matahari 400 kali lebih jauh dari bumi daripada bulan, juga 400 kali lebih besar dari bulan, matahari dan bulan tampak hampir sama besar dari sudut pandang langit kita.[1] Gerhana matahari dapat diamati sebagai gerhana total atau sebagian tergantung pada apakah Anda berada di "umbra" atau tidak, tempat bayangan bulan menabrak titik kecil bumi. Bagi orang lain, gerhana tampak sebagian karena mereka berada di "penumbra", atau bagian luar dari umbra. Waktu berlangsungnya gerhana total adalah antara beberapa detik hingga maksimum tujuh setengah menit, karena umbra bergerak di sepanjang "Jalur Totalitas".[2] Ada juga "gerhana annular" saat bulan meluncur di seberang matahari tetapi tidak sepenuhnya menutupinya.

Gerhana bulan lebih jarang terjadi daripada gerhana Matahari, dengan gerhana bulan yang terjadi sekitar dua kali dalam setahun, dan gerhana bulan total yang terjadi rata-rata setiap dua sampai tiga tahun. Gerhana bulan terjadi saat bulan purnama masuk ke dalam bayangan bumi dan menjadi berwarna tembaga atau merah kusam ("Bulan Darah"). Gerhana seperti itu dapat disaksikan dalam waktu hingga satu jam empat puluh menit, meskipun gerhana bulan dapat bertahan hingga enam jam jika ditambah waktu yang dibutuhkan untuk melewati wilayah Penumbra.[3][4]


Langkah

  1. Gambar berjudul View an Eclipse Step 1
    1
    Pelajari tentang gerhana. Fenomena gerhana adalah salah satu hal yang benar-benar menarik, jadi habiskan sedikit waktu membaca tentang gerhana. Pinjam beberapa buku perpustakaan atau cari situs astronomi daring yang menjelaskan gerhana dan menunjukkan foto yang telah orang-orang lihat. Bagi pengetahuan Anda dengan orang lain untuk menginspirasi mereka tentang kejadian astronomi.
    Iklan
  2. Gambar berjudul View an Eclipse Step 2
    2
    Cari tahu saat dan tempat gerhana terjadi. Sulit untuk melihat gerhana saat Anda tidak sadar mereka sedang terjadi! Salah satu cara terbaik untuk mengetahui saat gerhana sedang terjadi adalah dengan menggunakan internet dan mengikuti pembaruan dari situs tepercaya. Sebagai tambahan, beberapa buku astronomi yang bagus dan majalah juga akan memperbarui Anda tentang gerhana mendatang. Anda juga dapat membeli perangkat lunak yang mencari tahu gerhana mendatang; Anda perlu membaca testimonial dari setiap jenis perangkat lunak baik untuk mencari tahu apa yang dilakukannya dan apakah perangkat lunak tersebut sesuatu yang ingin Anda gunakan. Beberapa situs layak untuk dipantau termasuk:
    • Situs gerhana NASA di sini Situs ini memiliki detail gerhana matahari dan bulan[5]
    • Mr Eclipse.com (Fred Espenak yang juga merupakan seorang ahli situs untuk situs NASA) di www.mreclipse.com/MrEclipse.html; situs ini mencakup gerhana mendatang bersama dengan informasi dasar tentang melihat gerhana
    • Halaman "gerhana" Sky and Telescope di http://www.skyandtelescope.com/observing/objects/eclipses/
    • Beberapa situs dan blog ilmu pengetahuan dan astronomi favorit Anda mungkin memberi informasi terbaru tentang gerhana mendatang karena gerhana tersebut akan terjadi.
  3. Gambar berjudul View an Eclipse Step 3
    3
    Periksalah langit sebelum gerhana. Beberapa elemen cuaca akan membuatnya sulit untuk melihat gerhana, seperti awan atau badai. Jika langitnya cerah, Anda siap untuk menonton gerhana![6]
  4. Gambar berjudul View an Eclipse Step 4
    4
    Coba kunjungi tempat Anda ingin melihat gerhana terlebih dahulu. Jika tempat tersebut merupakan halaman belakang Anda sendiri, Anda mungkin telah merasa familier dengannya, tetapi jika ingin pergi ke suatu tempat yang pemandangannya lebih jelas, kunjungilah sebelum gerhana terjadi untuk mengetahui seperti apa lokasi tersebut, tempat Anda dapat memarkirkan mobil, apakah mungkin juga populer bagi orang lain, dll. Sebenarnya ada beberapa hal penting untuk diperhatikan saat memilih tempat melihat gerhana yang bagus, dan hal-hal ini termasuk:[7]
    • Pemandangan: Pilih tempat dengan pemandangan horizon yang bagus agar Anda dapat melihat bayangan gerhana yang mendekat dan menjauh.
    • Kenyamanan: Apakah ada kamar kecil, camilan dan minuman ringan, pilihan naungan, dll.?
    • Aksesibilitas: Apakah mudah untuk dijangkau, mudah untuk parkir, mudah untuk berjalan-jalan di sekeliling, dan seterusnya?
    • Ketenaran: Apakah mungkin untuk menarik bis yang penuh dengan turis? Jika ada akses bis yang mudah, tempat parkir bis, dan Anda telah melihat tempat tersebut disebutkan beberapa kali di Twitter dan Facebook, Anda mungkin perlu mencari tempat yang kurang terkenal, sehingga kemungkinannya ramai menjadi lebih kecil! Jika Anda mengenal seseorang yang memiliki perkebunan, peternakan, atau rumah yang tenang dan terbuka di sekitar gerhana, pertimbangkanlah untuk meminta izin kepadanya untuk menonton gerhana di sana.
  5. Gambar berjudul View an Eclipse Step 5
    5
    Bersiaplah. Pada bagian berikut, Anda akan belajar tentang beberapa hal yang harus dibawa untuk keamanan dan kenyamanan. Sebagai tambahan, jika Anda ingin membuat acara dari peristiwa gerhana dan tinggal lebih lama daripada gerhana yang tampak, bawalah juga makanan piknik atau sejenisnya, dan beberapa teman.
    Iklan


  1. Gambar berjudul View an Eclipse Step 6
    1
    Waspadalah terhadap cara yang seharusnya tidak pernah digunakan untuk melihat gerhana matahari. Juga bersiaplah untuk memberi tahu orang lain yang berada dalam tanggung jawab Anda untuk memastikan keamanan mereka. Jangan pernah melihat gerhana melalui teropong, teleskop, jenis kacamata apa pun, kacamata hitam, kacamata warna asap, selimut penghangat, cakram digital, filter polarisasi, atau film warna yang belum dibuka – tidak ada satu pun dari cara-cara ini yang cukup kuat untuk melindungi mata Anda. Meskipun panjang gelombang cahaya yang tampak oleh mata manusia dapat dihalangi oleh objek-objek ini, cahaya yang tidak tampaklah yang menyebabkan kerusakan mata; panjang gelombang ultraviolet dan infra merah masih dapat masuk, dan menyebabkan kerusakan sebanyak cahaya yang tampak.
  2. Gambar berjudul View an Eclipse Step 7
    2
    Gunakan filter matahari. Jika memilih untuk melihat matahari dengan mata Anda (dan tidak memproyeksikan matahari ke dalam bentuk lain), maka Anda harus selalu memiliki filter matahari antara Anda dan gerhana. Meskipun memungkinkan untuk melihat gerhana matahari total tanpa perlindungan selama totalitas, hanya pengamat yang berpengalaman yang akan tahu saat untuk menilai momen ini dengan akurat dan saat penting untuk langsung memakai filter antara mata Anda dan gerhana tersebut lagi, sebelum matahari menghilang.[8] Karena kebanyakan gerhana adalah gerhana sebagian, dan kebanyakan pengamat adalah orang yang berpengalaman, akan lebih aman untuk melihat gerhana melalui filter matahari; bahkan cahaya yang paling singkat dapat merusak penglihatan mata Anda, bahkan penutupan 99,9 persen matahari masih berbahaya. Filter matahari tersedia untuk semua peralatan penglihat (kamera, teropong, dan teleskop).
    • Saat memilih filter matahari untuk teleskop atau teropong, sangat penting untuk memilih filter yang dibuat untuk model dan merek Anda yang tepat. Jika filter tersebut tidak cocok dengan tepat, atau digunakan dengan tidak benar, kerusakan mata permanen dapat terjadi.
  3. Gambar berjudul View an Eclipse Step 8
    3
    Buat alat penglihat gerhana atau sebuah proyektor lubang jarum. Alat penglihat gerhana atau lubang jarum buatan rumah mudah untuk dilakukan dan, secara umum, merupakan cara yang paling mudah dan aman untuk melihat gerhana hampir tanpa biaya, hanya seharga kertas poster. Kekurangannya adalah gambar yang dihasilkan sangat kecil tetapi cara ini cocok untuk anak-anak dan remaja muda yang akan menikmati proses menyiapkan proyektor lubang jarum kemudian menggunakannya.
    • Siapkan kertas poster atau kertas karton yang besar. Potong bentuk persegi dengan sisi 5 cm pada bagian tengahnya.
    • Tutupilah lubang persegi tersebut dengan sepotong kertas timah. Tusuk sebuah lubang kecil di tengah tutup kertas timah ini (gunakan pin atau bagian ujung pensil yang lancip). (Anda dapat membuat beberapa lubang, jika suka, dan melihat beberapa gerhana sekaligus)
    • Temukanlah lokasi yang bagus untuk melihat gerhana. Permukaan yang halus dan terang adalah lokasi yang Anda cari; semen yang terbaik. Jika Anda tidak dapat menemukan tempat seperti itu, cukup beli kertas poster/karton yang lain dan baringkan di bawah di atas tanah dan tahan. Menyiapkan karton cadangan merupakan ide yang bagus karena jika Anda mengubah jarak di antara dua lembar karton, Anda bisa mengubah ukuran dan kecerahan gambar matahari yang jatuh pada karton kedua.
    • Berdirilah dengan punggung Anda menuju arah matahari. Tahan karton beberapa cm di atas tanah. Pastikan karton tersebut di atas bahu atau sisi Anda, tetapi kepala Anda tidak menutupi lubangnya. Kartu tersebut harus ditahan pada arah matahari.
    • Anda seharusnya sekarang melihat lingkaran yang sempurna di atas tanah pada potongan karton yang lain. Pindahkan karton tersebut lebih dekat atau lebih jauh dari tanah jika lingkarannya kabur, hingga lingkaran tersebut tajam. Hal ini sangat penting karena beberapa gerhana sangat minor, dan gambar yang kabur tidak akan dapat dinikmati. Atau, pindahkan karton yang lain ke atas dan ke bawah untuk melihat kecerahan dan ukuran perubahan gambar. Jarak yang terbaik untuk menahan karton dari Anda adalah satu meter.[9]
    • Saat gerhana terjadi, lingkaran tersebut akan menciut dan berubah menjadi sabit, jika gerhana tersebut merupakan gerhana sebagian. Jika gerhana tersebut merupakan gerhana total, maka akan berubah menjadi huruf O bergaris tipis.
      • Anda juga dapat menggunakan kamera lubang jarum – lihatlah Cara membuat kamera lubang jarum untuk mendapatkan panduannya.
  4. Gambar berjudul View an Eclipse Step 9
    4
    Gunakan peralatan proyeksi. Proyeksi gambar gerhana melalui teropong atau teleskop merupakan cara lain yang aman untuk melihat gerhana secara tidak langsung. Namun, hal tersebut hanya aman jika Anda menggunakannya untuk proyeksi bukan untuk melihat gerhana melaluinya – jangan pernah melihat melalui teropong atau teleskop yang melakukan proyeksi! Berikut adalah cara menggunakan peralatan proyeksi untuk teropong:[10][11]
    • Tutupi lensa objektif depan dari satu sisi teropong dengan sepotong karton atau tutup lensa.
    • Putar punggung Anda menuju arah matahari. Tahan teropong dengan satu tangan, arahkan teropong pada gerhana sehingga lensa yang tidak tertutup mengambil gambar gerhana. Gunakan bayangan dari teropong untuk membantu Anda meluruskan teropong.
    • Lihatlah gambar yang diproyeksikan menuju layar, dinding, atau potongan besar kertas putih yang ditahan dengan tangan Anda. Kertas tersebut harus terletak sekitar 30 cm dari lensa mata teropong. Cukup gerakkan teropong di sekitar hingga gambar gerhana muncul pada karton, layar, atau dinding. Semakin jauh Anda menahan karton dari lensa mata, semakin besar gambarnya
    • Saat Anda terbiasa menggunakan cara ini, coba perbaiki teropong menjadi sesuatu seperti tripod atau menopangnya pada kursi atau meja. Gambarnya akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan kemantapan.
    • Jika Anda menggunakan cara ini untuk mengamati matahari bukan selama waktu gerhana, alihkan teropong dari matahari setiap menit untuk menghindari panas yang berlebih dari peralatan. Berikan peralatan optik istirahat selama satu menit atau lebih sebelum mencoba kembali.
  5. Gambar berjudul View an Eclipse Step 10
    5
    Gunakan kacamata tukang las. Kacamata tukang las dengan tingkat kegelapan nomor 14 adalah salah satu filter yang paling terjangkau dan banyak tersedia yang dapat Anda gunakan untuk mengamati matahari dengan mata telanjang.[12] Kacamata tersebut harus sepenuhnya menutupi mata Anda di sepanjang waktu penelitian. Filter seperti itu juga dapat ditambahkan ke bagian depan objektif teropong Anda.[13] Lagi, semua lensa harus ditutupi dan jika hanya dapat menutupi satu lensa, tutupi lensa yang lain.
  6. Gambar berjudul View an Eclipse Step 11
    6
    Gunakan filter yang terpasang. Pada titik ini, hal-hal mulai menjadi semakin mahal dan cenderung pada ranah astronom amatir yang berdedikasi atau pemilik hobi sejenis untuk mengeluarkan uang untuk peralatan mahal. Ada teleskop dan teropong yang disertai dengan filter matahari yang telah terpasang untuk sebuah harga; Anda mungkin menginginkan satu dari barang ini jika Anda adalah astronom amatir permanen. Dan ada juga filter yang dapat dibeli untuk dipasang pada teleskop dan teropong yang sudah ada; filter matahari sebenarnya merupakan pilihan yang terbaik untuk teleskop besar karena selain melindungi mata, alat tersebut melindungi lensa teleskop Anda (lihat "Peringatan" di bawah). Ada beberapa peringatan penting di sini; yang pertama adalah Anda harus benar-benar yakin bahwa filter tersebut adalah filter matahari yang tepat, karena filter fotografi biasa tidak akan menyaring sinar yang berbahaya. Kedua, filter tersebut harus benar-benar cocok dengan merek dan jenis peralatan. Selalu beli filter dari pedagang yang bereputasi; jika memiliki keprihatinan tentang keamanan filter tersebut, jangan menggunakannya dan jika Anda membutuhkan nasihat, bawalah ke klub planetarium atau astronomi setempat untuk nasihat ahli. Dan jika uang bukan masalah, filter matahari barisan atas yang akan menjamin detail hebat dan kemampuan untuk melihat bagian yang penting dari matahari itu sendiri adalah filter H-alpha (hydrogen alpha), yang berharga paling tidak lebih dari Rp12.000.000,00.[14] Beberapa hal yang perlu diingat saat memasang filter matahari khusus:
    • Periksalah kerusakan permukaan sebelum pemasangan. Mylar mudah untuk tertusuk atau robek dan jika itu terjadi, filter tersebut tidak dapat digunakan.[15]
    • Pastikan bahwa filter tersebut aman setelah terpasang; jika Anda perlu untuk memberinya selotip serta memasangnya untuk memastikan filter tersebut tidak jatuh atau longgar, maka lakukanlah.
    • Meskipun ada filter yang disekrupkan ke ujung lensa mata filter, jangan gunakan filter seperti itu pada ujung lensa mata teropong atau teleskop. Cahaya yang difokuskan dapat membakar atau meretakkan filter tersebut karena panas matahari yang terkonsentrasi yang sangat kuat; hanya dengan retakan terkecil atau pemisahan pada filter dapat secara permanen merusak mata Anda.
    Iklan

Metode 2 dari 3: Gerhana Bulan

  1. Gambar berjudul View an Eclipse Step 12
    1
    Bersiaplah untuk begadang. Gerhana bulan hanya terjadi jika bulan purnama pada waktu yang sama menyebrangi orbit Bumi, pada suatu titik dikenal sebagai simpul. Hal ini terjadi pada pertengahan malam.[16] Langit malam harus cerah dan cukup bebas dari awan.
  2. Gambar berjudul View an Eclipse Step 13
    2
    Lihatlah dengan mata telanjang Anda atau melalui objek pembesar sesuai keinginan. Gerhana bulan, terjadi saat Bumi tiba di antara bulan dan matahari, sangat aman untuk mengamati dengan mata Anda dan tanpa filter.
  3. Gambar berjudul View an Eclipse Step 15
    Gambar berjudul View an Eclipse Step 14
    3
    Berpakaianlah dengan pantas. Mengingat Anda akan melihat gerhana di malam hari, udara mungkin akan lebih dingin, jadi pastikan untuk memakai pakaian hangat dan mungkin membawa botol termos atau sesuatu yang hangat untuk diminum. Bawa sesuatu yang nyaman untuk diduduki, karena gerhana akan berlangsung lebih dari satu jam.
    Iklan

Metode 3 dari 3: Menjadi Penggemar Gerhana

Gerhana benar-benar mengagumkan bagi beberapa orang dan mereka benar-benar melakukan banyak hal untuk melihatnya, sesering mungkin, dan dalam bentuk gerhana total. Jika menangkap kesalahan melihat gerhana, berikut beberapa cara yang bagus untuk memanjakan kegemaran Anda!
  1. Gambar berjudul View an Eclipse Step 16
    1
    Jika Anda benar-benar sangat suka melihat gerhana, pertimbangkanlah untuk menjadi "pemburu gerhana". Mereka adalah orang-orang yang bepergian ke seluruh dunia ke tempat-tempat yang paling bagus untuk melihat gerhana. Anda dapat memantau gerhana mendatang dan melihat jika lokasinya bertepatan dengan kemampuan Anda untuk beristirahat, beli tiket penerbangan dan akomodasi, dan berliburlah pada waktu yang sama! Ada beberapa agen perjalanan yang mengkhususkan pada perjalanan astronomi, dan mereka dapat ditemukan dengan melakukan pencarian daring; Hal tersebut dapat menjadi sangat menyenangkan berkumpul bersama dengan kelompok sesama penggemar
    • Waspadalah bahwa kegemaran semacam ini membutuhkan biaya besar dan bahwa tidak ada jaminan bahwa langit akan cukup cerah untuk Anda untuk melihat gerhana! Anda juga perlu membawa peralatan penglihat, dan untuk yakin bahwa peralatan tersebut masih dalam keadaan utuh, sangat disarankan untuk membawanya sendiri di sepanjang jalan.[17]
  2. Gambar berjudul View an Eclipse Step 17
    2
    Pelajari lebih banyak tentang teknik fotografi astronomi jika Anda menyukai gerhana. Selain mencatat kebutuhan untuk merawat filter kamera untuk gerhana matahari yang dijelaskan di atas, ada sedikit seni untuk memotret langit malam dan gerhana. Mulailah dengan membaca tentang pengalaman orang lain dalam memotret gerhana; ada banyak situs yang dibaktikan untuk topik ini oleh praktisi seni.[18]
  3. Gambar berjudul View an Eclipse Step 18
    3
    Pertimbangkan memulai sebuah komunitas kelompok melihat gerhana untuk orang-orang yang tertarik. Hal tersebut benar-benar dapat menjadi hal yang bagus jika Anda mengikutsertakan anak-anak atau orang dewasa yang kurang mampu sebagai bagian dari komunitas ini, untuk memberi mereka kesempatan untuk melihat sesuatu yang menakjubkan yang tidak terpikirkan untuk dilihat.
    Iklan

Tips

  • Ada keyakinan yang sering dikatakan bahwa gerhana matahari total itu langka. Gerhana tersebut tidak langka; yang langka adalah tempat gerhana tersebut terjadi! Itulah mengapa beberapa orang memilih untuk mengejarnya sehingga mereka dapat melihat gerhana sebanyak mungkin dalam seumur hidup.
  • Pilih dengan sangat hati-hati dengan siapa Anda melihat gerhana. Jika berada sana untuk melihat gerhana, dan itu saja, Anda bahkan mungkin ingin pergi sendiri. Jika Anda ingin melihat gerhana karena ingin membagi pengalaman dan membuat kenangan, pergilah dengan teman yang lebih tenang, dan hindari orang-orang yang tidak berada di sana untuk alasan tertentu, untuk kepentingan Anda dan mereka.
  • Jika tidak dapat melihat gerhana diluar, Anda dapat menonton gerhana di NASA TV.
  • Kacamata penglihat matahari tidak direkomendasikan kecuali dilindungi oleh standar pemerintah. Jika kualitas dan keamanan kacamata ini tidak meyakinkan, lebih baik Anda tidak menggunakannya sama sekali.
  • Gerhana total memberi ilmuwan kesempatan untuk mempelajari korona matahari. Memang, penelitian selama gerhana telah membantu ahli astronomi memahami bahwa matahari kita adalah bintang biasa saat dilihat terhadap bintang lain di alam semesta.[19]

Peringatan

  • Selalu awasi anak-anak selama gerhana dan jangan pernah meninggalkan mereka sendirian dengan aparat penglihat; bahkan jangan mengabaikannya sedetik pun!
  • Pertama, pikirkanlah keselamatan. Selain persoalan-persoalan tertentu dengan rasa penghargaan terhadap keselamatan mata yang dibahas yang menyangkut gerhana matahari, pikirkan juga tentang keselamatan pribadi. Menatap langit dengan asyik dapat membuat Anda mudah diserang perampok yang mengambil kesempatan atau seseorang yang berniat menyakiti Anda secara pribadi. Jika Anda berada di suatu tempat yang terkenal dengan persoalan keamanannya, waspadalah terhadap kemungkinan-kemungkinan dan jangan bepergian ke tempat melihat gerhana sendirian (Jika tempat tersebut merupakan halaman belakang Anda, maka beruntunglah Anda!). Pergilah dengan teman-teman atau orang-orang yang dikenal dan waspadalah terhadap sekeliling Anda selama gerhana. Persoalan keamanan lain termasuk melihat gerhana benar-benar di luar jalan, waspadalah terhadap orang lain yang tidak berkonsentrasi saat menyetir, dan kunci mobil Anda dan singkirkan barang-barang berharga jika pergi ke tempat melihat gerhana yang ramai atau umum.
  • Jangan pernah meninggalkan teropong atau teleskop tanpa filter yang tidak diawasi yang mengarah pada gerhana, jika seandainya seseorang yang penasaran memilih untuk melihat gerhana melaluinya tanpa peringatan. Selalu dekat dengan peralatan Anda, tambahkan tanda peringatan yang besar jika diperlukan, dan pindahkan jika perlu pergi untuk sementara waktu atau lebih.
  • Jangan pernah melihat pada matahari secara langsung, bahkan selama gerhana. Anda seharusnya mengetahui hal ini sekarang!
  • Semakin besar teleskop, semakin besar kemungkinan teleskop tersebut rusak jika menggunakan cara proyeksi – paling tidak saat melihat matahari dengan lama. Hal ini karena panas yang dihasilkan oleh gambar matahari sangat kuat, jadi cukup gunakan teleskop sederhana seperti refraktor (lensa) atau reflektor Newtonian (cermin) dan teleskop yang tidak lebih rumit seperti Catadioptrics(Schmidt- atau maksutov-cassegrains) untuk tujuan proyeksi.[20]
  • Waspadalah terhadap hewan liar. Beberapa hewan akan beraksi seolah-olah malam telah datang dan hewan ternak sering kali akan pergi tidur, sementara suara-suara binatang aneh di dalam kegelapan dapat membuat Anda gelisah.[21]
  • Jika Anda adalah seorang yang berpenglihatan cacat (Anda memiliki katarak atau cedera mata yang telah menghapus lensa alami mata), Anda harus menggunakan filter matahari yang tepat untuk memastikan perlindungan mata jika sedang melihat gerhana.[22]

Masyarakat Riau Diimbau untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Masyarakat Riau Diimbau untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Senin,07 Maret 2016 | 02:21:00
Masyarakat Riau Diimbau untuk Melihat Gerhana Matahari Total Ket Foto :
Pekanbaru-Masyarakat saat ini tengah dihebohkan oleh salah satu fenomena alam yang pernah mampir di Indonesia sejak tahun 1901 lalu dan pada tanggal 9 Maret 2016 nanti, fenomena gerhana matahari total (GMT) itu akan terulang kembali.
 
Seluruh wilayah di Indonesia dapat melihat, GMT hanya terjadi di Indonesia pada tanggal 9 Maret 2016 besok. Tetapi GMT hanya bisa dilihat di 12 provinsi di Indonesia. provinsi yang bisa melihat GMT secara penuh tersebut yaitu Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.
 
Anggota Komunitas Astronomi Riau Indonesia, M Agus Salim mengatakan Kota Pekanbaru termasuk kota yang bisa melihat gerhana matahari ini. Tetapi gerhana matahari yang bisa terlihat nanti tidak total atau tidak penuh.
 
"Gerhana matahari nanti akan tampak 89%-91% saja, tidak total dan penuh. Dengan waktu konjungsi gerhana matahari akan terjadi pada pukul 07.22 WIB," ujar M Agus Salim.
 
M Agus Salim menyampaikan dampak yang ditimbulkan oleh gerhana matahari total nanti hanya gelap saja dan tidak berpengaruh terhadap organ tubuh manusia.
 
"Tapi disini kita sarankan kepada masyarakat yang ingin melihat menggunakan alat khusus yaitu kacamata filter gerhana matahari dan alat tropong khusus agar gerhana matahari bisa terlihat dengan jelas," kata M Agus Salim.
 
Anggota Komunitas Astronomi Riau Indonesia ini juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin melihat GMT datang lansung ke Stadion Utama Riau Jalan Naga Sakti Panam, Rabu (9/3/2016) pagi sebelum pukul 07.22 WIB.
 
"Selain melihat gerhana matahari disini juga akan digelar juga sholat gerhana, dan akan melakukan diskusi-diskusi mengenai gerhana matahari total," tukas M Agus Salim.
 
Untuk diketahui bersama kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru yang ingin melihat GMT, silahkan datang langsung ke Stadion Utama Riau karena Komunitas Astronomi Riau Indonesia akan menyediakan 4 alat untuk melihat langsung gerhana yang terjadi di Indonesia pada tahun 2016 ini.(rep05/rpc)
 

JADWAL JALUR GERHANA MATAHARI TOTAL DI WILAYAH INDONESIA 9 MARET 2016



JADWAL JALUR GERHANA MATAHARI TOTAL DI WILAYAH INDONESIA 9 MARET 2016


Insya Allah, pada hari Rabu, 9 Maret 2016 peristiwa gerhana matahari total akan terjadi lagi di beberapa kota di Indonesia, siangpun kan jadi malam. Tentu kita tidak perlu takut lagi seperti kejadian tahun 1983, mungkin momen ini akan dimanfaat masyarakat untuk berselfi ria.
Gerhana matahari total tanggal 9 Maret 2016 nanti hanya Indonesia satu-satunya negara yang dilintasi bayangan tersebut. Daerah di Indonesia yang akan dilintasi bayangan itu terdiri dari 10 provinsi, mulai dari bagian Indonesia barat hingga timur.
“Jalurnya melalui 10 provinsi, mulai dari Bengkulu, Sumatera Selatan, Babel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara,” ucap Thomas.
Dari 10 provinsi itu, ada 11 daerah yang dilewati gerhana matahari total. Berikut daftar nama daerah dan waktu terjadinya gerhana:
1. Palembang
Durasi gerhana total selama 1 menit 52 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.20 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.20 WIB
Berakhir gerhana matahari: 08.31 WIB
2. Belitung
Durasi gerhana total selama 2 menit 10 detik.
Mulai gerhana matahari total: 06.21 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.22 WIB
Berakhir gerhana matahari 08.35 WIB
3. Bangka
Durasi gerhana total selama 2 menit 8 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.20 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.21 WIB
Berakhir gerhana mataharil: 08.33 WIB
4.Sampit
Durasi gerhana total selama 2 menit 8 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.23 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.27 WIB
Berakhir gerhana mataharil: 08.44 WIB
5. Palangkaraya
Durasi gerhana total selama 2 menit 29 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.23 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.28 WIB
Berakhir gerhana mataharil: 08.46 WIB
6. Balikpapan
Durasi gerhana total selama 1 menit 9 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.25 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.33 WITA
Berakhir gerhana matahari: 09.53 WITA
7. Palu
Durasi gerhana total selama 2 menit 4 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.27 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.37 WITA
Berakhir gerhana mataharil: 10.00 WITA
8. Poso
Durasi gerhana total selama 2 menit 40 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.28 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.38 WITA
Berakhir gerhana mataharil: 10.02 WITA
9. Luwuk
Durasi gerhana total selama 2 menit 50 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.30 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.41 WITA
Berakhir gerhana mataharil: 10.07 WITA
10. Ternate
Durasi gerhana total selama 1 menit 9 detik.
Mulai gerhana matahari: 08.63 WIT
Mulai gerhana matahari total: 09.51 WIT
Berakhir gerhana mataharil: 11.20 WIT
11. Halmahera
Durasi gerhana total selama 1 menit 36 detik.
Mulai gerhana matahari: 08.37 WIT
Mulai gerhana matahari total: 09.54 WIT
Berakhir gerhana mataharil: 11.24 WIT
Hanya beberapa daerah di Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena gerhana matahari total tanggal 9 Maret 2016 mendatang. Daerah tersebut merupakan daerah yang dilintasi bayangan penuh umbra bulan.
Gerhana matahari total yang terjadi pagi hari akan membuat langit menjadi gelap selama beberapa saat. Matahari yang biasanya memancarkan sinar terang maka saat gerhana akan tertutup bulan sehingga korona atau mahkotanya bisa terlihat.
“Ketika gelap piringan matahari tertutup seperti kondisi magrib, tapi kalau magrib masih ada senjanya. Kalau ini gelap ada cahayanya lembut sekali, suasana seperti ada cahaya bulan, gelap. Masih bisa lihat sekitar tapi remang-remang,” ucap Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin kepada detikcom.
Sebelas daerah itu akan bisa menikmati momen ketika matahari sepenuhnya ditutupi bulan, akan tetapi ada juga daerah yang hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian. Daerah itu hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian karena tidak dilewati umbra (bayangan inti) bulan tetapi dilewati oleh penumbra (bayangan yang lebih terang) bulan.
Warga di daerah tersebut dapat melihat matahari tertutup bulan dengan presentase yang berbeda, ada yang 95 persen hingga 65 persen dengan durasi gerhana yang berbeda-beda.
Misalnya di Jakarta, gerhana matahari akan terjadi sebesar 88,76 persen. Matahari mulai tertutup bulan pukul 06.19 WIB dan akan berakhir pada 08.31 WIB. Namun perlu dicatat, bagi yang ingin melihat gerhana matahari sebagian harus menggunakan filter baik itu kacamata khusus gerhana matahari yang sudah dilengkapi filter matahari atau teropong agar retina mata tidak rusak karena terkena sinar matahari langsung.
“Ketika bulan mulai tersibak lepas dari matahari, maka piringan matahari yang terang itu akan menyilaukan sekali padahal pupil mata sedang membesar dan itu yang bisa merusak retina mata,” ujar Thomas.
Selain Jakarta berikut daftar daerah lain yang akan merasakan gerhana matahari sebagian:
1. Padang
Gerhana terjadi 95,41 persen
Disaksikan mulai pukul 06.21 WIB hingga 08.27 WIB
2.Bandung
Gerhana terjadi 88,76 persen
Disaksikan mulai pukul 06.19 WIB hingga 08.32 WIB
3. Surabaya
Gerhana terjadi 92,96 persen
Disaksikan mulai pukul 06.23 WIB hingga 08.40 WIB
4. Pontianak
Gerhana terjadi 92,96 persen
Disaksikan mulai pukul 06.23 WIB hingga 08.40 WIB
5. Denpasar
Gerhana terjadi 76,53 persen
Disaksikan mulai pukul 07.22 WITA hingga 09.42 WITA
6. Banjarmasin
Gerhana terjadi 98,22 persen
Disaksikan mulai pukul 07.23 WITA hingga 09.47 WITA
7. Makassar
Gerhana terjadi 88,54 persen
Disaksikan mulai pukul 07.25 WITA hingga 09.54 WITA
8. Kupang
Gerhana terjadi 65,49 persen
Disaksikan mulai pukul 07.28 WITA hingga 09.55 WITA
9. Manado
Gerhana terjadi 96,66 persen
Disaksikan mulai pukul 07.34 WITA hingga 10.15 WITA
10. Ambon
Gerhana terjadi 86,91 persen
Disaksikan mulai pukul 08.33 WIT hingga 11.16 WIT
Untuk bisa menatap matahari secara langsung, kita harus menyingkirkan setidaknya 99,9968% dari energi yang diterima dari matahari. Angka ini (terutama pada dua digit terakhir itu) jelas bukan angka mistis yang turun dari langit. Besaran itu didapat dari hasil pengukuran yang akurat terhadap energi yang dipancarkan matahari berbanding yang mampu diterima oleh organ retina mata tanpa merusaknya. Ini bisa diperoleh lewat filter khusus untuk pengamatan matahari, yang hanya menyalurkan setidaknya 0,0032% cahaya (filterShade 12). Cara-cara semacam melihat melalui film, pita magnetik, CD, gelas buram, dan sebagainya itu sebenarnya masih belum cukup aman untuk melindungi retina dari kerusakan.
Tapi itu bukan berarti kita harus mengurung diri dalam rumah saat terjadi gerhana. Berada diluar rumah pada saat gerhana matahari sama amannya (atau sama berbahayanya) dengan berada di luar rumah pada hari-hari biasa, sepanjang kita tidak menatap langsung ke arah matahari. Namun pada saat matahari berada dalam fase gerhana total, adalah aman untuk menatap matahari secara langsung (ingat, hanya pada saat fase total!).
Penjelasan ilmiahnya, karena walaupun ukuran (diameter) bulan 400 kali lebih kecil dari matahari, letaknya juga 400 kali lebih dekat. Dengan demikian, saat fase total, ketika bulan tepat berada segaris dengan matahari, ukuran bulan akan tepat sama besar dengan ukuran piringan matahari, dan secara efektif akan menghalangi bagian matahari yang paling terang dari pengelihatan. Saat itu kita bisa sejenak meninggalkan peralatan filter untuk menatap pemandangan langka itu: matahari dengan gemerlap koronanya yang bependar ditengah gelapnya langit siang hari.
Bagi ummat Islam, peristiwa gerhana dianggap sebagai tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Karenanya peristiwa gerhana mempunyai kekhususan bagi ummat Islam. Bila gerhana terjadi ummat Islam dianjurkan untuk melakukan shalat gerhana, satu-satunya shalat yang dianjurkan atas suatu kejadian alam. Selain itu, peristiwa gerhana merupakan cara mencocokkan perhitungan perhitungan waktu bagi para ahli hisab. Gerhana matahari sebenarnya merupakan ijtimak yang teramati (observable newmoon) yang amat penting dalam perhitungan kalender Islam. Dalam keadaan biasa ijtimak (segarisnya bulan dan matahari) tidak teramati. Satu-satunya tanda telah tejadi ijtimak adalah teramatinya hilal (bulan sabit pertama) pada saat maghrib. Itulah awal bulan dalam kalender Islam.
Mungkin Gerhana Matahari total tahun 1983 adalah yang paling dasyat gerhananya juga beritanya plus sambutannya karena ketidak tahuan masyarakat kita dan informasi yang masih satu arah. (coba dulu ada internet)
Bagi yang belum pernah mengalami gerhana matahari total di Indonesia, selamat menyaksikan fenomena alam yang bersiklus 33 tahun khusus untuk Indonesia ini. (sebenarnya ini juga bisa jadi peluang untuk memajukan wisata di Indonesia bagi dunia).


Tata Cara Shalat Gerhana


Bagaimana tata cara shalat gerhana?
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih mengenai tata caranya.
Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’, dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas ulama. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1: 435-437)
Hal ini berdasarkan hadits-hadits tegas yang telah kami sebutkan:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901)
“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044)
Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut.
[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.
[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
[6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
[7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438)
Semoga bermanfaat.

Selesai disusun ulang pada 13 Dzulhijjah 1435 H di Darush Sholihin
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh TuasikalFans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoComInstagram