Minggu, 28 Februari 2016

Makalah Geografi Tentang SIG (Sistem Informasi Geografi)


MAKALAH  GEOGRAFI
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI


DISUSUN OLEH :
1.  ............................
2.     ............................



KELAS : XII IPS

GURU PEMBIMBING :
.....................................

SMA NEGERI 1 RANTAU KOPAR









SISTEM INFOEMASI GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan. 1.2 Tujuan Pembuatan Makalah Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut : o Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi). o Untuk mengetahui keuntungan menggunakan sig o Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh o Untuk Mengetahui Manfaat SIG dalam Pengelolaan SDA

Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay, penghitungan, pendigitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”. Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan data tepat waktu, berbagai penggunaan data. Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya. Keberhasilan terapan penginderaan jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang (multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal) dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan. 1.2 Tujuan Pembuatan Makalah Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara lain sebagai berikut : o Untuk Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi). o Untuk mengetahui keuntungan menggunakan sig o Untuk mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh o Untuk Mengetahui Manfaat SIG dalam Pengelolaan SDA

Sumber: http://forester-untad.blogspot.co.id/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
Konten adalah milik dan hak cipta forester untad blog
 
BAB I
PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Sistem Informasi Georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS)  merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi (Aini, 2009).

Perkembangan sistem informasi tak ada artinya tanpa didukung oleh kemajuan teknologi jaringan komputer. Melalui jaringan computer maka memungkinkan dilakukannya komunikasi dan interaksi antar data yang secara fisik terpisah. Teknologi ini mengatasi semua hambatan baik dimensi waktu (dapat dilakukan kapan saja) maupun dimensi geografis (dari tempat di mana saja yang terhubung dengan jaringan komputer). Ciri utama sistem informasi adalah distribusi dan interaksi basis data. Sistem informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan aliran informasi. Proses interaksi tersebut berupa proses data dengan cara pemasukan, pengolahan, integrasi, komputasi atau perhitungan, penyimpanan, serta distribusi data atau informasi (Sugandi,dkk, 2009).

SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu  titik tertentu  di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti;  lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya (Hartoyo,dkk, 2010).
           
2.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulusan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui tentang SIG dan cara penggunaan nya , dan makalah ini juga sebagai salah satu tugas mata kuliah system informasi geografis.

     3  Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas.







BAB II
PEMBAHASAN


1.    Pengertian Sistem Sistem Geografi
Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk mengambil, menyimpan, menganalisa, dan menampilkan informasi dengan referensi geografis (Budianto. 2010.)
Menurut sumber Esri (1990), bahwa sistem informasi geografis adalah kumpulan terorganisasi dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis (Prahasta, Eddy. 2006).

2.  Komponen Utama Sistem Informasi Geografis (SIG)

1.  Daya Manusia
Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.
2. Software
Software merupakan sistem modul yang berfungsi untuk mengoperasikan sistem informasi geografis. Sebuah software SIG harus menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data analisis dan menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis, sistem manajemen basis data, tools yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi, Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tools geografi.
3. Hardware
Sistem  informasi  geografis  memerlukan  spesifikasi  komponen  hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem informasi lainnya. Hal ini disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa hardware yang sering digunakan dalam sistem informasi geografis adalah personal komputer, mouse, digitizer, printer, plotter dan scanner.
4. Data
Hal yang merupakan komponen penting dalam sistem informasi geografis adalah data. Secara fundamental sistem informasi geografis bekerja dengan dua tipe data yaitu data vektor dan data raster. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan suatu kota, data distribusi lokasi pengambilan sampel, dan sebagainya. Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan objek di permukaan bumi, sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut (Pahlevy. 2010.)

3. Aplikasi sistem informasi geografis dalam proces perencanaan
Sistem informasi geografis sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti pertanian, lingkungan manajemen sumber daya alam, parawisata, geologi, perencanaan, dan lain sebagainya. keunggulan sistem informasi geografis sehingga digunakan pada bidang-bidang tersebut adalah karena kemampuannya mengintegrasikan antara data spasial dan data atribut sehingga dalam analisisnya mampu menghasilkan informasi yang kompleks.

Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan membentuk sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja, akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.


Sub-Sistem SIG

Suatu sistem  informasi  geografis  menyediakan  empat  perangkat kemampuan untuk menangani data tereferensi secara geografi dan dijelaskan dengan gambar seperti pada gambar 2.1 di bawah ini (Prahasta. 2006):



3.      Spatial Analyst

Secara umum, analisis spasial adalah suatu teknik atau proses yang melibatkan sejumlah hitungan dan evaluasi logika (matematis) yang dilakukan dalam rangka mencari atau menemukan potensi hubungan atau polapola yang (mungkin) terdapat di antara unsur-unsur geografis (yang terkandung dalam data digital dengan batas-batas wilayah studi tertentu. Detail, tipe, implementasi atau jenis aktual fungsi analisis spasial dapat dijumpai di banyak teori dan  perangkat lunak SIG, pengolahan citra digital, remote sensing, fotogrametri, model permukaan digital dan CAD (Adam, 2012).

Karakteristik utama Sistem Informasi Geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa statistik dan overlay yang disebut analisa spasial. Analisa dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi yang sering digunakan dengan istilah analisa spasial, tidak seperti sistem informasi yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’ atau geografi. Kombinasi ini menggambarkan atribut - atribut pada bermacam fenomena seperti umur seseorang, tipe jalan, dan sebagainya, yang secara bersama dengan informasi seperti dimana seseorang tinggal atau lokasi suatu jalan. Analisa Spasial dilakukan dengan mengoverlay dua peta yang kemudian menghasilkan peta baru hasil analisis (Handayani,dkk, 2005).

Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial, data yang berorientasi geografis. Data ini memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang berbeda dari data yang lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (atribut) yang dijelaskan sebagai berikut :

1.      Infromasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk di antaranya informasi datum dan proyeksi.

2.      Informasi deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya. Contoh : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos dan sebagainya (Minartiningtyas, 2012).

4      Penerapan SIG (System Informasi Geografi)
Geografi saat ini bukan hanya subjek bagi kalangan akademis saja, melainkan sebuah disiplin ilmu serius yang mempunyai implikasi jutaan bahkan miliaran rupiah jika diterapkan pada sektor bisnis dan pemerintahan. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran jaringan, masalah batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat dipecahkan melalui geografi. SIG (Sistem Informasi Geografis) atau GIS (Geographic Information System) adalah suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antarmuka. Aplikasi SIG saat ini banyak digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang berkaitan dengan pengembangan wilayah geografis.
penerapan SIG dalam kajian geografi banyak ragamnya, antara lain diuraikan sebagai berikut.
1. Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat menyajikan informasi geografi secara lengkap dan akurat, sehingga memudahkan dalam pembuatan dan pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan (khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan). Contoh: lahan permukiman di perkotaan dan pedesaan; batas wilayah pemekaran kota/kabupaten; dan sebagainya.
2. SIG dapat menunjang perencanaan pembangunan di beberapa sektor, terutama pada sektor berikut.
a. Transmigrasi (pemilihan lokasi dan waktu pemindahan transmigran).
b .Lingkungan hidup (perencanaan kota dan pemantauan terhadap     pencemaran lingkungan hidup).
c. Perencanaan serta pemantauan daerah pantai dan laut (pencarian lokasi ikan di laut dan pemantauan terhadap daerah pencemaran lingkungan hidup).
d. Pemantauan program Inpres Desa Tertinggal/IDT (potensi desa serta jumlah, kepadatan, dan komposisi penduduk).
e.  Pertanian dan kehutanan (inventarisasi tanaman pangan, pemantauan penggunaan lahan, inventarisasi tanaman perkebunan dan pertanian, serta inventarisasi lahan kritis).
f.     Pemetaan sumber daya (pemetaan penggunaan lahan, pemetaan tanahhijau/subur, pemetaan daerah pasang surut, dan pemetaan geologi).
g.   Pemantauan bencana alam.


5   MANFAAT SIG (system informasi geografi)
Ø  Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteriaini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,kawasan industri, dan lainnya.
Ø  Inventarisasi sumber daya alam
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alamialah sebagai berikut:
·         Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
·         Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
·         Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
·         Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;
·         Kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
·         Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;
·         Rehabilitasi dan konservasi lahan.
Ø  Untuk pengawasan daerah bencana alam
Kemampuan SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
·         Memantau luas wilayah bencana alam;
·         Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;
·         Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana;
·         Penentuan tingkat bahaya erosi;
·         Prediksi ketinggian banjir;
·         Prediksi tingkat kekeringan.


Ø  Bidang sosial
Selain dalam inventarisasi sumber daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial. Dalam bidangsosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
  • Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
  • Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya.
  • Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
  • Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
  • Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
6. Keuntungan SIG
Komputer pada saat ini telah menjadi alat bantu yang makin banyak digunakan. Mengapa demikian? Alasannya adalah karena penyajian data geosfer secara manual memerlukan waktu dan proses yang relatif lama. Di samping itu, informasi yang digambarkan melalui komputer dan SIG akan lebih teliti, lebih banyak, dan aktual. Mengapa geografi memerlukan SIG? Sebab objek material geografi adalah geosfer. Agar data geosfer itu cepat dan mudah diperoleh maka SIG menjadi sarana yang sangat penting.
Untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat diperlukan alat bantu untuk menganalisis data yang diperlukan. Alat bantu tersebut merupakan suatu sistem yang mampu menangani data geografi secara cepat, tepat, dan akurat, yaitu sistem komputer. Selain diperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat, keuntungan SIG dengan menggunakan alat bantu komputer antara lain sebagai berikut.
  1. Mudah dalam pengolahan data.
  2. Pengumpulan data dan penyimpanannya hemat tempat dan ringkas (berupa disket, compact disk, dan flash disk).
  3. Mudah diulang dan dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan.
  4. Mudah diubah dan direvisi apabila sewaktu-waktu ada perubahan.
  5. Mudah dibawa, dikirim, dan ditransformasikan (dipindahkan).
  6. Aman, karena dapat dikunci dengan kode atau manual.
  7. Relatif lebih murah dibandingkan dengan survei lapangan.
  8. Data yang sulit ditampilkan secara manual dapat diperbesar bahkan dapat ditampilkan dengan gambar tiga dimensi dengan variasi warna yang sesuai.
  9. Berdasarkan data SIG dapat dilakukan pengambilan keputusan dengan tepat dan cepat.

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

1. dalam bidang perairan SIG memiliki fungsi sebagai alat pendeteksi ikan yang ada dalam dasar perairan.

2.  SIG merupakan salah satu alternative dalam pengelolaan perairan, dengan biaya yang murah, dan resiko yang kecil.

3. Pengambilan data dalam SIG dapat dilakukan dengan pengindraan jarak jauh tanpa harus turun ke lapangan.

4. SIG sangat membantu terutama dalam bidang perikanan dan kelautan, sehingga konservasi dan penghematan waktu didalam survey sangatlah minim di banding secara manual.

Saran
          Sebaiknya, dalam perikanan harus menggunakan sarana yang modern dalam mengelola perairan, baik dalam penangkapan ikan dll. Agar waktu yang dibutuhkan lebih efisien, yaitu dengan memanfaat SIG.













DAFTAR PUSTAKA

Adam, K. 2012. Modul 7 Analisis Data Spasial. http://stti.i-tech.ac.id [8 Maret 2014].
Aini, A. 2009. Sistem Informasi Geografis Pengertian dan Aplikasinya. http://p3m.amikom.ac.id [8 Maret 2014].

Ariyanto, D.P. 2012. Sistem Informasi Sumber Daya Lahan : Pengantar Aplikasi

 ArcView 3.3. http://staff.uns.ac.id [8 Maret 2014].

ERDAS and ESRI. 1999. ArcView Image Analysis Extension (Version 1.1).  http://spatialnews.geocomm.com [8 Maret 2014].


4 komentar:

  1. Setelah membaca dan memahami makalah ini saya semakin menetahui lebih tentang SIG dan memberi wawasan saya tentang SIG akan lebih lengkap lagi jika makalah ini di tambahakan software apa saja yang dapat di gunakan untuk Sistem Informasi Geografis seperti Arcview,Arcgis dll
    yukk jangan lupa kunjungi website kampus saya www.gunadarma.ac.id dan blog pribadi saya rizalpermataputra.blogspot.com


    BalasHapus
  2. Terimakasih Artikelnya kak semoga bermanfaat bagi kami para pembaca
    Perkenalkan nama saya Adri Agustiansyah dari kampus ISB atma luhur.

    BalasHapus
  3. terimakasih artikelnya, bermanfaat sekali untuk saya

    BalasHapus